Rabu, 08 Juli 2015



CERITA YANG AKU BUAT DI BLOG INI ADALAH PENGALAMAN YANG TERJADI PADA DIRI AKU

setelah 4 bulan terjadinya pencurian diposko kami .selama 4 bulan kami mencari informasi tentang tersangka yang dipimpin oleh pak mosip guru SD akhirnya dapat juga informasi tersebut dan pak mosip meminta saya untuk mendata barang-barang yang hilang termasuk lettop pak mosip yang akan diserahkn sama Kades.
keesokan paginya pak mosip memberitahu kami untuk siap-siap rapat dengan kades dan orang tetuah mengenai terjadinya pencurian itu

siangnya kami datang bersama pak mosip , saya tetap membawa kamera untuk menvideo tentang rapat itu. kades memberitahu terjadinya pencurian 4 bulan yang lalu dirumah saudara guru kita dan kades membacakan data-data barang-barang yang hilang. kades menunjukkan barang bukti pencurian yaitu magicom.
 apakah ini barang yang kamu curi ?sahut kades
iya, tapi tidak dirumah pak guru. ucap tersangka
apakah ini barang punya pak guru?sahutkades
iya pak. sahut arvan
 magicom ini apakah memang rusak penutupnya? kades
iya pak. arvan
  setelah 30 menit kades bertanya pada tersangka. akhirnya kades memutuskan untuk disumpah sesuai kepercayaan agama masing-masing yaitu ALKITAB DAN AL-QUR'AN.  setelah sumpah itu kades berkata kita serahkanpada TUHAN YANG MAHA KUASA. kami hanya berserah diri pada ALLAH SWT semoga tersangka mendapatkan kesadaran untuk mengakuinya dan menyerahkan diri kepolisi.

sesampai dirumah arvan baru sadar ternyata tersangka tersebut orang selalu main kerumah bersama ustad.

selain pencurian itu kami dilemparin pake batu di atap rumah kami dan 2 kali pencurian selang air, tali jemuran dan bola lampu depan, kami selalu melaporkan pak kaleb dan pak mosip dan pak kepala sekolah. ini merupakan pengalaman kami dan kami selalu di nasehati sama pak kaleb , pak kepala sekolah dan pak mosip untuk selalu waspada dan jaga diri  dan kalau terjadi apa-apa hubungi saya(pak kaleb orang penting di desa tersebut), walaupun itu terjadi kami tetap mengabdi untuk mencerdaskan indonesia











Ibu Guru Disitu Tidak Ada Orang Papua....

            Pada waktu itu kami ada kegiatan jambore kwarcab jayawijaya, tepat jam 04.00 Wit saya pun bangun dari tenda terdengar suara adzan sholat subuh. Kemudian saya bangunkan anak-anak SD Inpres Megapura untuk ibadah subuh dan sholat subuh. Saya suruh anak-anak untuk mandi yang ibadah subuh  dan saya pun mengajak anak yang muslim sebut saja nama na Sopa ke mesjid dekat kemah jambore kwarcab jayawijaya.
            Ketika sampai dimesjid saya langsung mengajak Sopa untuk mengambil air wudhu untuk membersihkan diri dari najis .
            “ ibu guru sudah siap.....” sahut Sopa
            “ iya, Sopa langsung saja masuk ke mesjid...” ucap saya
            “ tidak mau ibu guru....” sahut Sopa
            “ kenapa tidak mau???” ucap saya
            “ disitu tidak ada orang papua ibu guru....” sahut sopa
            “ ibu guru tidak bisa temanin kamu sholat bersama karena ibu guru lagi berhalangan dan ibu guru pun bukan orang papua ... tapi ibu guru orang indonesia sama halnya orang papua merupakan orang indonesia tapi beda pulau saja” ucap saya
            “ ia ibu guru, tapi saya tidak mau masuk kesana....” sahut sopa
            “ ya sudah kalau kamu seperti ini terus ibu guru tinggalkan.... “ ucap  saya

            Tidak beberapa lama saya pun meninggalkan sopa di mesjid itu namun dalam hati kecil saya kenapa anak ini bersikap seperti itu, padahal mesjid itu miliki kita bersama untuk  orang muslim sholat. Setelah melewati gedung disebelah mesjid saya sengaja berhenti sambil menunggu kedatangannya. Kira-kira sepuluh menit kemudian sopa tidak muncul-muncul, saya pun menuju mesjid tadi eeeeh.... tidak sampai dimesjidnya sopa bersembunyi di pagar mesjid, saya bilang masih juga tidak mau sholat subuh dimesjid ya sudah kita sholat di tenda saja.
            “ sopa kamu pake tiga kain sarung untuk jadi sajadah dan mukena....” ucap saya
            “ iya .... ibu guru.... “ sahut Sopa

            Akhirnya sopa sholat juga dan hati saya tenang sekali kalau orang sudah melaksanakan perintah Tuhan Yang Maha Esa. Saya sangat bangga dengan sopa tidak adanya peralatan untuk sholat, dia tetap sholat. Setelah sopa selesai sholat subuh
             “ sopa lain kali walaupun tidak ada orang  papua sopa harus tetap sholat karena kita harus melaksanakan perintah Tuhan Yang Maha Esa” Ucap saya
            “ iya ... ibu guru ...” sahut sopa
            “ sopa maafkan ibu guru ya telah meninggalkan kamu di mesjid tujuan ibu guru hanya ingin kamu tetap melaksanakan sholat dimanapun dengan siapa pun tanpa membedakan ras yang penting dia muslim.” Ucap saya
            “iya .... ibu guru ...” sahut sopa