Kamis, 19 Januari 2012

rzma@ii: PROFESIONALISME GURU “Mengenai Guru PAUD”

rzma@ii: PROFESIONALISME GURU “Mengenai Guru PAUD”: PENDAHULUAN Sebagaimana kita lihat bahwa rentang usia TK (4 – 6 th) disebut dengan masa usia dini, yang merupakan masa keemasan bagi seseora...

Catatan #ayahASI: Cara Mandiin Bayi

Catatan #ayahASI: Cara Mandiin Bayi: @ID_AyahASI: Sob,mandiin anak elu sendiri bisa membantu istri elu utk sekedar beristirahat sebentar,plg enggak,bisa ngerjain yg lain @...

Catatan #ayahASI: Cara Mandiin Bayi

Catatan #ayahASI: Cara Mandiin Bayi: @ID_AyahASI: Sob,mandiin anak elu sendiri bisa membantu istri elu utk sekedar beristirahat sebentar,plg enggak,bisa ngerjain yg lain @...

Catatan #ayahASI: Inisiasi Menyusu Dini

Catatan #ayahASI: Inisiasi Menyusu Dini: @ID_AyahASI: Eh buat yg istrinya pada mau melahirkan bentar lagi, mimin ceritain tentang IMD yah..penting nih! #IMD @ID_AyahAS...

Catatan #ayahASI: Air Putih

Catatan #ayahASI: Air Putih: @ID_AyahASI: John Hopkins Children’s Center di Baltimore,Amerika Serikat,sebutkan konsumsi air putih bagi bayi bisa sebabkan intoksikasi/k...

Catatan #ayahASI: Ibu Menyusui Boleh Makan Apa Yah?

Catatan #ayahASI: Ibu Menyusui Boleh Makan Apa Yah?: @ID_AyahASI: Mimin mau bahas beberapa makanan yang katanya ga boleh buat busui yah? #makanBusui @ID_AyahASI: Pada dasarnya ENGGAK ADA ...

Catatan #ayahASI: Ibu Menyusui Boleh Makan Apa Yah?

Catatan #ayahASI: Ibu Menyusui Boleh Makan Apa Yah?: @ID_AyahASI: Mimin mau bahas beberapa makanan yang katanya ga boleh buat busui yah? #makanBusui @ID_AyahASI: Pada dasarnya ENGGAK ADA ...

Catatan #ayahASI: Kandungan ASI

Catatan #ayahASI: Kandungan ASI: @ID_AyahASI: ASI yang keluar di awal dan sering disebut sebagai Kolostrum, tinggi dengan immunoglobulin IgA yang melapisi saluran pencerna...

Catatan #ayahASI: Daya Tahan ASI Perah

Catatan #ayahASI: Daya Tahan ASI Perah: Kondisi ASI Perah (www.aimi-asi.org)

Catatan #ayahASI: Sakit Kuning dan ASI

Catatan #ayahASI: Sakit Kuning dan ASI: Tabel Bilirubin dan Tindakan (www.pediatrik.com) Penjelasan secara medis silahkan klik Kuning atau Hiperbilirubinemia @ID_AyahAS...

Catatan #ayahASI: Sakit Kuning dan ASI

Catatan #ayahASI: Sakit Kuning dan ASI: Tabel Bilirubin dan Tindakan (www.pediatrik.com) Penjelasan secara medis silahkan klik Kuning atau Hiperbilirubinemia @ID_AyahAS...

Catatan #ayahASI: Obesitas Pada Bayi (Sharing @drtiwi)

Catatan #ayahASI: Obesitas Pada Bayi (Sharing @drtiwi): @drtiwi: Salah1 tujuan beri asi adlh cegah obesitas, ibu2 nyusui sering "patah hati" bgt anak2nya dibanding anak2 sufor @drtiwi: By2 y...

Catatan #ayahASI: Cara Bikin Susu Formula Menurut WHO

Catatan #ayahASI: Cara Bikin Susu Formula Menurut WHO: @ID_AyahASI: Nah,pertanyaan yg bagus kalo ada yg mikir kenapa sampe WHO harus bikin panduan dalam menyiapkan sufor.. @ID_AyahASI: Kena...

Catatan #ayahASI: Cacar Air dan ASI (Sharing dokter @as3pram)

Catatan #ayahASI: Cacar Air dan ASI (Sharing dokter @as3pram): @ID_AyahASI: Buat yg lagi cari tahu cacar air dan bayi ASI, silahkan check Kuliah paginya Mbak @as3pram sekarang. @as3pram: Kayaknya l...

Catatan #ayahASI: Kalkulator Kebutuhan ASI

Catatan #ayahASI: Kalkulator Kebutuhan ASI: Penelitian menunjukkan kalo bayi ASI eksklusif rata-rata dalam sehari minum sebanyak 750ml/hari antara usia 1 dan 6 bulan. Tapi ini hanya uk...

Catatan #ayahASI: Tanya Jawab Kehalalan dan Keamanan Vaksin

Catatan #ayahASI: Tanya Jawab Kehalalan dan Keamanan Vaksin: sumber gambar: http://14n.org Dr.Soedjatmiko, SPA(K), MSi Saat ini beredar di masyarakat berbagai pertanyaan dan keraguan te...

Catatan #ayahASI: Ini Pup Ku...Mana Pup Mu?

Catatan #ayahASI: Ini Pup Ku...Mana Pup Mu?: @ ID_AyahASI Meski frekuensi BAB pada bayi bisa jadi petunjuk yg berharga tapi ada banyak faktor lain yg sebabkan pola BAB #iniPupku ...

Catatan #ayahASI: Ini Pup Ku...Mana Pup Mu?

Catatan #ayahASI: Ini Pup Ku...Mana Pup Mu?: @ ID_AyahASI Meski frekuensi BAB pada bayi bisa jadi petunjuk yg berharga tapi ada banyak faktor lain yg sebabkan pola BAB #iniPupku ...

Rabu, 18 Januari 2012

GEJALA - GEJALA PHOBIA SEKOLAH


Menurut Jacinta F. Rini, phobia sekolah adalah bentuk kecemasan yang tinggi terhadap sekolah yang biasanya disertai dengan berbagai keluhan yang tidak pernah muncul atau pun hilang ketika “masa keberangkatan” sudah lewat atau pada hari Minggu atau hari libur. Phobia sekolah dapat sewaktu-waktu dialami oleh setiap anak hingga usianya 14-15 tahun, saat dirinya mulai bersekolah di sekolah baru atau menghadapi lingkungan baru atau pun ketika ia menghadapi suatu pengalaman yang tidak menyenangkan di sekolah.
Ada beberapa tanda yang dapat dijadikan sebagai kriteria phobia sekolah, yaitu:
  • Menolak untuk berangkat ke sekolah.
  • Mau datang ke sekolah, tetapi tidak lama kemudian minta pulang
  • Pergi ke sekolah dengan menangis, menempel terus dengan orang tua atau pengasuhnya, atau menunjukkan tantrum-nya seperti menjerit-jerit di kelas, agresif terhadap anak lainnya (memukul, menggigit, dsb.) atau pun menunjukkan sikap-sikap melawan/menentang gurunya
  • Menunjukkan ekspresi/raut wajah sedemikian rupa untuk meminta belas kasih guru agar diijinkan pulang dan ini berlangsung selama periode tertentu.
  • Tidak masuk sekolah selama beberapa hari.
  • Keluhan fisik yang sering dijadikan alasan seperti sakit perut, sakit kepala, pusing, mual, muntah-muntah, diare, gatal-gatal, gemetaran, keringatan, atau keluhan lainnya. Anak berharap dengan mengemukakan alasan sakit, maka ia diperbolehkan tinggal di rumah.
  • Mengemukakan keluhan lain (diluar keluhan fisik) dengan tujuan tidak usah berangkat ke sekolah.
  • Senang berdiam diri di dalam kamar dan kurang mau bergaul .
Berdasarkan pengalaman yang sudah saya alami, menangani masalah phobia sekolah cukuplah rumit karena ada keinginan dari anak untuk tidak terbuka terhadap pemasalahannya. Namun, jangan berkecil hati apabila ada anak atau siswa anda yang mengalami phobia sekolah karena saya akan memberikan beberapa cara untuk membantu anak atau siswa dalam menghadapi phobia sekolah.
Untuk orang tua, yang bisa dilakukan adalah :
  • Mengetahui sejak awal gejala yang muncul pada anak sehingga bisa ditangani lebih cepat. Gejala yang muncul ini terjadi pada anak yang berbeda dengan kebiasaan sehari-hari.
  • Tanyakan pada anak sebab terjadinya perubahan tersebut dan beri arahan apabila perubahan itu berdampak negatif bagi anak dan masa depannya.
  • Membantu anak agar bisa menangani masalahnya sendiri dengan memberikan nasehat atau saran serta menanamkan rasa tanggung jawab.
  • Orang tua lebih terbuka atas masalah anak karena masalah yang dialami oleh jaman sekarang jauh berbeda dengan anak-anak jaman dahulu.
  • Berkunsultasi dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah phobia sekolah anak seperti dengan guru dan psikolog.
Sedangkan untuk guru sebagai wali kelas atau untuk guru pembimbing, yang bisa dilakukan adalah :
  • Memperhatikan kehadiran siswa di sekolah. Apabila siswa jarang masuk atau tidak masuk pada hari-hari tertentu, segera cari tahu apa penyebabnya.
  • Membantu siswa menyelesaikan masalah yang menjadi penyebab munculnya phobia sekolah.
  • Bekerja sama dengan guru bidang studi dan wali kelas terkait dengan phobia sekolah yang dialami siswa.
  • Bekerja sama dengan orang tua untuk mencari tau penyebab munculnya phobia sekolah pada siswa dan bekerja sama dalam menyelesaikannya.
  • Merujuk siswa ke psikolog apabila dirasa masalah phobia sekolah pada siswa sudah tidak dapat ditangani oleh pihak sekolah
     
     
     
    PENANGANAN
    Fobia dapat di atasi dengan berbagai macam cara, antara lain adalah:
    -          Temukan penyebab kenapa anak takut ke sekolah., sempatkan waktu berdiskusi pada anak untuk menemukan penyebab ketakutan pada sekolah.
    -          Tetap menekankan pentingnya bersekolah , the best theraphy for school phobia is to be in school everyday.
    -          Konsultasikan masalah kesehatan anak ini pada dokter atau psikologi jika masalah terjadi berlarut-larut
    -          Bekerjasama dengan guru
    -          Lepaskan anak secara bertahap dan jangan lupa, berikan penghargaan pada anak bila mereka mulai berubah. Penghargaan ini bisa dari kata-kata pujian sampai dengan memberi hadiah-hadiah kecil.
    -          Menurut Setyorini (2006) Ada beberapa cara yang dapat dilakukan orangtua dalam menangani masalah fobia sekolah, yaitu : “Menekankan pentingnya bersekolah, Berusaha untuk tidak menuruti keinginan anak untuk tidak sekolah, Konsultasikan masalah kesehatan anak pada dokter, Bekerjasama dengan guru kelas atau asisten lain di sekolah, Luangkan waktu untuk berdiskusi atau berbicara dengan anak , Lepaskan anak secara bertahap, Konsultasi pada psikolog atau konselor jika masalah terjadi”.
    -          Anak diajak berkunjung dan mengenal sekolah barunya.
    -          Dorong anak untuk mandiri dan percaya diri.
    -          Beri kesempatan anak-anak untuk sesekali jauh dari orangtua
    -          Buat simulasi belajar di sekolah
    -          Latih kemampuan dasar anak dalam membaca, menulis dan berhitung
     
Membimbing siswa lain untuk lebih memperhatikan siswa yang mengalami phobia sekolah dengan harapan dapat memberikan motivasi sehingga masalah phobia sekolah dapat pelan-pelan teratasi.
Semoga pengalaman ini, dapat memberikan manfaat bagi anda semua.
http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/15/contoh-kasus-phobia-sekolah-dan-penanganannya/

Senin, 16 Januari 2012

cara memotivasi diri

MEMOTIVASI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN
ADA BANYAK cara untuk memotivasi orang lain mencapai sasaran atau menyelesaikan suatu tugas maupun mengatasi persoalan atau tantangan yang dihadapinya. Salah satu karakteristik utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah kemampuannya untuk memotivasi orang lain dalam mencapai tujuan atau misi dari organisasinya. Seorang pemimpin yang tidak mampu memotivasi orang-orangnya, tidak lebih dari seorang penunjuk jalan, yang tahu ke mana harus pergi tetapi sepenuhnya tidak dapat mengendalikan mereka yang dipandunya.

Bagi mereka yang berminat untuk memotivasi diri sendiri silahkan berkunjung ke:
http://www.motivationcd.thinkbig.at

Kemampuan seorang pemimpin untuk memotivasi anggota timnya sangat dipengaruhi oleh kecerdasan emosinya (EQ-nya). Paling tidak ada enam keterampilan yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin, sebelum dia dapat memimpin orang lain, yaitu:
1. Mengenali emosi diri
2. Mengelola emosi diri sendiri
3. Memotivasi diri sendiri
4. Mengenali emosi orang lain
5. Mengelola emosi orang lain
6. Memotivasi orang lain

http://www.gsn-soeki.com/wouw/

1. Mengenali emosi diri

Keterampilan ini meliputi kemampuan kita untuk mengidentifikasi apa yang sesungguhnya kita rasakan. Setiap kali suatu emosi tertentu muncul dalam pikiran, kita harus dapat menangkap pesan apa yang ingin disampaikan. Ketidakmampuan untuk mengenali perasaan membuat kita berada dalam kekuasaan emosi kita, artinya kita kehilangan kendali atas perasaan kita yang pada gilirannya membuat kita kehilangan kendali atas diri dan hidup kita.

2. Mengelola emosi diri sendiri

Ada beberapa langkah dalam mengelola emosi diri sendiri, yaitu: pertama adalah menghargai emosi dan menyadari dukungannya kepada kita. Kedua berusaha mengetahui pesan yang disampaikan emosi, dan meyakini bahwa kita pernah berhasil menangani emosi ini sebelumnya. Ketiga adalah dengan bergembira kita mengambil tindakan untuk menanganinya. Kemampuan kita mengelola emosi adalah bentuk pengendalian diri (self controlled) yang paling penting dalam manajemen diri, karena kitalah sesungguhnya yang mengendalikan emosi atau perasaan kita, bukan sebaliknya.
http://www.gsn-soeki.com/wouw/

3. Memotivasi diri sendiri

Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan merupakan hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri (achievement motivation). Kendali diri emosional ・menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati ・adalah landasan keberhasilan dalam berbagai bidang. Keterampilan memotivasi diri memungkinkan terwujudnya kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang-orang yang memiliki keterampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apa pun yang mereka kerjakan.


4. Mengenali emosi orang lain

Mengenali emosi orang lain berarti kita memiliki empati terhadap apa yang dirasakan orang lain. Penguasaan keterampilan ini membuat kita lebih efektif dalam berkomunikasi dengan orang lain. Inilah yang disebut Stephen Covey sebagai komunikasi empatik. Berusaha mengerti terlebih dahulu sebelum dimengerti. Keterampilan ini merupakan dasar dalam berhubungan dengan manusia secara efektif.


5. Mengelola emosi orang lain

Jika keterampilan mengenali emosi orang lain merupakan dasar dalam berhubungan antarpribadi, maka keterampilan mengelola emosi orang lain merupakan pilar dalam membina hubungan dengan orang lain. Manusia adalah makhluk emosional. Semua hubungan sebagian besar dibangun atas dasar emosi yang muncul dari interaksi antarmanusia. Keterampilan mengelola emosi orang lain merupakan kemampuan yang dahsyat jika kita dapat mengoptimalkannya. Sehingga kita mampu membangun hubungan antarpribadi yang kokoh dan berkelanjutan. Dalam dunia industri hubungan antarkorporasi atau organisasi sebenarnya dibangun atas hubungan antarindividu. Semakin tinggi kemampuan individu dalam organisasi untuk mengelola emosi orang lain (baca: membina hubungan yang efektif dengan pihak lain) semakin tinggi kinerja organisasi itu secara keseluruhan.
http://www.gsn-soeki.com/wouw/

6. Memotivasi orang lain

Keterampilan memotivasi orang lain adalah kelanjutan dari keterampilan mengenali dan mengelola emosi orang lain. Keterampilan ini adalah bentuk lain dari kemampuan kepemimpinan, yaitu kemampuan menginspirasi, mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan membangun kerja sama tim yang tangguh dan handal.


MENGENAL 3 JENIS MOTIVASI

MEMOTIVASI ORANG LAIN bukan sekadar mendorong atau bahkan memerintahkan seseorang melakukan sesuatu, melainkan sebuah seni yang melibatkan berbagai kemampuan dalam mengenali dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain. Paling tidak kita harus tahu bahwa seseorang melakukan sesuatu karena didorong oleh motivasinya. Ada tiga jenis atau tingkatan motivasi seseorang, yaitu:

(1) Motivasi pertama adalah motivasi yang didasarkan atas ketakutan (fear motivation). Dia melakukan sesuatu karena takut jika tidak maka sesuatu yang buruk akan terjadi, misalnya orang patuh pada bos karena takut dipecat, orang membeli polis asuransi karena takut jika terjadi apa-apa dengannya, anak-istrinya akan menderita.

(2) Motivasi kedua adalah karena ingin mencapai sesuatu (achievement motivation). Motivasi ini jauh lebih baik dari motivasi yang pertama, karena sudah ada tujuan di dalamnya. Seseorang mau melakukan sesuatu karena dia ingin mencapai suatu sasaran atau prestasi tertentu.

(3) Sedangkan motivasi yang ketiga adalah motivasi yang didorong oleh kekuatan dari dalam (inner motivation), yaitu karena didasarkan oleh misi atau tujuan hidupnya. Seseorang yang telah menemukan misi hidupnya bekerja berdasarkan nilai (values) yang diyakininya. Nilai-nilai itu bisa berupa rasa kasih (love) pada sesama atau ingin memiliki makna dalam menjalani hidupnya. Orang yang memiliki motivasi seperti ini biasanya memiliki visi yang jauh ke depan. Baginya bekerja bukan sekadar untuk memperoleh sesuatu (uang, harga diri, kebanggaan, prestasi) tetapi adalah proses belajar dan proses yang harus dilaluinya untuk mencapai misi hidupnya.