Laporan: Risma Yuniarni, S.Pd. (Guru SM3T asal Riau)
Ketika kami
(guru-guru) datang mengajar di sekolah TK-SD Satu atap inpres megapura Tgl
14-10-2014 jam 07.30 WIT, ada kejadian yang tidak terduga ternyata sekolah kami
masih terkunci karena pintu kantor kepala sekolah, kantor guru tempat kuncinya
dimasukkan kayu-kayu kecil. Disitulah kami menunggu penjaga sekolah agar bisa
membuka kantor kepala sekolah, kantor
guru,namun setelah beberapa menit berlalu dan hasilnya kantor kepala sekolah,
kantor guru tidak bisa dibuka. Akhirnya siswa-siswi sekolah TK-SD Satu atap
inpres megapura dikumpulkan dihalaman sekolah dan kepala sekolah memberitahu
bahwa kunci sekolah kita dirusak oleh orang tidak bertanggungjawab. Kemudian
kepala sekolah mengajak anak untuk berdoa bersama agar disadarkan pelaku
perusakkan kunci sekolah kita, semoga diampuni segala kelakuan yang tidak baik,
dan siswa-siswi dipulangkan kerumah masing-masing. Kami guru-guru tetap
menunggu pintu kantor kepala sekolah, kantor guru,namun tetap saja belum
terbuka. Kepala sekolah juga berkata perusakkan kunci pintu kantor, kunci
sekolah sudah ke 12 kalinya.
Keesokkan
harinya kami datang mengajar di sekolah TK-SD Satu atap inpres megapura Tgl
15-10-2014 jam 07.30 WIT, ternyata masih tetap pintu kantor kepala sekolah,
kantor guru dan lebih tidak terduganya pintu kelas 5,6 tempat kuncinya
dimasukkan kayu-kayu kecil yang lebih banyak. Pak moko (Kepala sekolah) TK-SD
Satu atap inpres megapura siswa-siswi dikumpulkan dihalaman sekolah dan kepala
sekolah memberitahu bahwa kunci sekolah kita lebih banyak dirusak oleh orang
tidak bertanggungjawab itu, kepala sekolah mengajak anak untuk berdoa bersama
agar lebih disadarkan pelaku perusakkan kunci sekolah kita, semoga diampuni
segala kelakuan yang tidak baik, dan siswa-siswi dipulangkan kerumah
masing-masing. Kepala sekolah berkata kepada kami guru-guru apa maunya orang
yang tidak bertanggung jawab ini? Jika tidak senang saya menjabat silahkan
gantikkan saya, saya bisa laporkan sama kepala dinas pendidikan agar saya
digantikan jabatan saya sama orang yang bisa menanggung beban ini, saya lebih
enak jadi guru biasa, tidak banyak beban yang dipikul. Ketika kepala sekolah
bicara itu saya seorang guru merasa sedih dan kecewa dengan tindakan orang yang
tidak bertanggung jawab.
Keesokkan
harinya kami datang mengajar di sekolah TK-SD Satu atap inpres megapura Tgl
16-10-2014 jam 07.30 WIT, ternyata masih tetap pintu kantor kepala sekolah,
kantor guru dan tidak terduganya pintu kelas 5,6 tempat kuncinya dimasukkan
kayu-kayu kecil yang lebih banyak. Pada saat itu pak roni(penjaga sekolah) mau
membongkar kunci dirusak sama pelaku yang tidak bertanggung jawab, namun pak
edo(salah satu guru di sekolah itu) bilang sama pak roni,
penjaga sekolah
yang lain lebih baik kamu panggil kepala desa, ketua komite sekolah agar jadi
saksi dan memberikan solusi tentang perusakkan kunci sekolah ini. Pak edo
bilang sama pak roni yang rugi adalah anak-anak megapura karena 1 jam saja
anak-anak tidak dapat ilmu, apalagi 1 hari bahkan 1 minggu anak-anak tidak
dapat ilmu, kami ini guru yang urusannya mendidik agar anak-anak indonesia
lebih pintar dan lebih sukses dimasa depannya. Tidak beberapa lama kemudian
datang lah bapak kepala desa, pak edo bersama penjaga sekolah bilang ini
perusakkan kunci sekolah yang sudah 13 kali dilakukan oleh orang tidak
bertanggungjawab,pak edo mengulangi kata-katanya tadi “. Pak edo berkata yang
rugi adalah anak-anak megapura karena 1 jam saja anak-anak tidak dapat ilmu,
apalagi 1 hari bahkan 1 minggu anak-anak tidak dapat ilmu, kami ini guru yang
urusannya mendidik agar anak-anak indonesia lebih pintar dan lebih sukses
dimasa depannya” . Akhirnya kepala desa menyerahkan sama pihak sekolah yang
diwakilkan pak edo untuk membongkar pintu sekolah, namun pak edo bilang
membongkar saja bisa namun sekolah inikan punya kepala desa, ketua komite
sekolah, masyarakat sekitar sekolah jadi kami memohon agar ada ikut sertanya
terhadap pendidikan yang ada disekolah ini. Dan pak roni berkata membongkar itu
mudah saja namun harus ada kunci yang baru diganti itu, kalaupun itu dibongkar kunci pintu kantor kepala sekolah,
kantor guru siapa yang akan mengawasinya setiap saat? Kepala desa bilang hari
ini anak-anak dipulangkan kerumah masing-masing, besok kita rapatkan bersama
kepala desa, ketua komite, kepala sekolah, guru-guru tentang perusakkan kunci
sekolah ini.
Saya jadi guru
disini merasa kasihan dengan anak-anak. Didalam hati anak-anak menangis kenapa
saya tidak belajar hari ini? Saya memberikan pengertian kita tidak bisa sekolah
karena perusakkan kunci kantor kepala sekolah, kantor guru dan lebih parahnya
pintu kelas 5,6 tempat kuncinya dimasukkan kayu-kayu kecil yang lebih
banyak. Kita harus bersabar ya anak-anak
semoga kita besok bisa bersekolah dengan lancar kembali. Amin....
Keesokkan
harinya kami datang mengajar di sekolah TK-SD Satu atap inpres megapura Tgl
17-10-2014 jam 07.30 WIT, ternyata masih tetap saja masih dirusak kunci pintu kantor kepala sekolah,kantor guru,
kelas 2,3,4,5,6. Pada saat itu pak edo merasa sangat kecewa terhadap pelaku
perusakkan kunci pintu sekolah. Akhirnya anak-anak disuruh pulang kerumah
masing-masing, terganggu akibat perusakkan kunci kelas sekolah.sehingga proses
pelajaran.
Keesokkan
harinya kami datang mengajar di sekolah TK-SD Satu atap inpres megapura Tgl
18-10-2014 jam 07.30 WIT, ternyata masih tetap saja masih dirusak kunci pintu kantor kepala sekolah,kantor
guru, kelas 2,3,4,5,6. Pak edo, pak mosip bergotong royong halaman sekolah
namun proses belajar tidak dilakukan karena masih terganggu. Tidak beberapa
lama kemudian pak roni(penjaga sekolah) memaksa untuk membongkar pintu sekolah.
Mendengar cerita ibu ola (guru) dan pak barti bahwa pak roni mengancam
guru-guru kalau saya sudah membongkar pintu sekolah dan guru-guru tidak datang mengajar disekolah
ini. Ibu ola berkata” saya disini mengajar dan ingin mendapatkan ketenang
mengajar”. Disisi lain saya merasa kecewa terhadap sikap pak roni penjaga
sekolah ini, tugas guru itu mengajar dengan tenang.
Keesokkan
harinya kami datang mengajar di sekolah TK-SD Satu atap inpres megapura Tgl
20-10-2014 jam 07.30 WIT, ternyata masih tetap saja masih dirusak kunci pintu kantor kepala sekolah,kantor
guru, kelas 2,3,4,5,6 dan ditambah parah sama besi yang dimasukkan kedalam
kunci pintu kantor kepala sekolah. Pak moko(kepala sekolah) duduk sambil
termenung memikirkan permasalahan ini. Pak moko mengajak siswa-siswi
dikumpulkan dihalaman sekolah dan kepala sekolah memberitahu bahwa besok
membawa orangtua kesekolah untuk rapat disekolah tentang permasalahan yang
terjadi sekolah ini dan siswa-siswi
dipulangkan kerumah masing-masing.
Keesokkan
harinya kami datang untuk rapat di sekolah TK-SD Satu atap inpres megapura Tgl
21-10-2014 jam 07.30 WIT, hanya sebagian orangtua dan kepala desa, ketua komite
sekolah yang bisa datang kesekolah. Pada jam 09.00 WIT rapat dimulai oleh
kepala sekolah dengan berdoa lalu kepala sekolah berkata” mohon maaf kepada
bapak-bapak dan ibu-ibu yang sudah meluangkan waktunya untuk rapat hari ini,
saya beritahu permasalahan disekolah yang pertama perusakkan kunci sekolah yang
dilakukan oleh orang tidak bertanggungjawab dan yang kedua setiap malam
mabuk-mabuk di lingkungan sekolah seperti halaman sekolah kotor dengan ludah
pinang, botol-botol miras, bungkus-bungkus makanan. Maka dari itu saya sebagai
kepala sekolah disini memohon solusi dari permasalahan disekolah ini. Tidak
beberapa lama bapak markus lanni(mantan ketua komite) berkata kalau
permasalahan ini yang kita lakukan pertama : kumpulkan semua tuan tanah sekolah
ini, kumpulkan semua kepala desa di distrik Asolokobal, kumpulkan semua kepala
suku, mantan-mantan penjaga sekolah ini supaya mereka menceritakan apa yang
terjadi selama ini disekolah dan mencarikan solusinya. Dari hasil rapat tadi
yaitu tagl 27 oktober 2014 diadakan rapat kembali dengan semua tuan tanah,semua
kepala desa di distrik Asolokobal, semua kepala suku, mantan-mantan penjaga
sekolah ini disekolah. Oke sekian dulu laporan saya, kita tunggu lagi hasil
rapat tanggal 27 oktober 2014.
bersambung....